Sebagai mahasiswa, komunikasi dengan dosen adalah bagian penting dalam perjalanan akademik. Baik itu saat berdiskusi di kelas, mengajukan pertanyaan, atau meminta bimbingan, cara berkomunikasi yang baik dengan dosen akan sangat memengaruhi hubungan akademik dan profesionalisme mahasiswa.
Namun, tidak sedikit mahasiswa yang masih merasa canggung atau kurang memahami bagaimana etika yang tepat dalam berkomunikasi dengan dosen. Padahal, komunikasi yang sopan dan profesional bisa membantu membangun hubungan yang baik, meningkatkan pemahaman terhadap materi kuliah, bahkan membuka peluang untuk mendapatkan rekomendasi akademik atau profesional di masa depan.
Lalu, bagaimana seharusnya mahasiswa berkomunikasi dengan dosen dengan etika yang baik? Simak panduannya di bawah ini!
- Gunakan Bahasa yang Sopan dan Profesional
Saat berbicara atau mengirim pesan kepada dosen, pastikan untuk selalu menggunakan bahasa yang sopan dan profesional. Hindari bahasa yang terlalu santai, seperti yang biasa digunakan dengan teman sebaya.
Contoh yang kurang sopan:
“Pak, saya nggak ngerti tugasnya. Bisa jelasin lagi nggak?”
Contoh yang lebih sopan:
“Selamat pagi, Pak. Saya ingin menanyakan tentang tugas yang Bapak berikan. Ada beberapa bagian yang kurang saya pahami, apakah Bapak berkenan menjelaskan lebih lanjut?”
Penggunaan salam, kata-kata yang lebih formal, serta kalimat yang jelas akan menunjukkan rasa hormat dan keseriusan dalam berkomunikasi.
- Perhatikan Waktu Saat Menghubungi Dosen
Tidak semua dosen bisa dihubungi kapan saja. Hindari mengirim pesan atau menelepon di luar jam kerja, terutama di malam hari atau saat akhir pekan.
Tips:
Waktu terbaik untuk menghubungi dosen adalah pada jam kerja, misalnya pukul 08.00–17.00.
Jika harus menghubungi di luar jam kerja, pastikan itu benar-benar mendesak dan tetap sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanannya.
Contoh pesan yang sopan:
“Selamat siang, Bu. Mohon maaf mengganggu waktunya. Saya ingin menanyakan perihal tugas akhir. Jika Ibu berkenan, kapan waktu yang tepat untuk berdiskusi?”
- Perkenalkan Diri dengan Jelas
Saat menghubungi dosen, terutama melalui email atau pesan singkat, jangan lupa untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Ini akan membantu dosen mengenali siapa yang menghubungi dan memudahkan mereka dalam memberikan respons.
Format yang baik untuk memperkenalkan diri:
- Sebutkan nama lengkap
- Tuliskan kelas atau mata kuliah terkait
- Sampaikan maksud komunikasi dengan jelas
Contoh pesan yang baik:
“Selamat pagi, Pak. Perkenalkan, saya Andi Wijaya, mahasiswa Manajemen Keuangan kelas A. Saya ingin menanyakan perihal tugas yang Bapak berikan pada pertemuan terakhir. Mohon waktunya untuk memberikan penjelasan. Terima kasih.”
- Gunakan Email dengan Format yang Benar
Saat mengirim email ke dosen, gunakan format yang profesional dan jelas. Jangan hanya menulis pesan singkat tanpa subjek atau salam pembuka.
Format email yang baik:
- Subjek: [Nama Mata Kuliah] – [Keperluan Singkat]
- Salam Pembuka: “Yth. Bapak/Ibu [Nama Dosen]”
- Isi Email: Jelaskan secara singkat dan padat mengenai maksud email
- Penutup: Ucapan terima kasih dan identitas pengirim
Contoh email yang baik:
Subjek: Permohonan Konsultasi Skripsi – Manajemen Keuangan
Yth. Bapak/Ibu [Nama Dosen],
Saya [Nama Mahasiswa], mahasiswa dari program studi Manajemen Keuangan kelas A. Saya ingin berkonsultasi mengenai skripsi saya yang berjudul [Judul Skripsi]. Apakah Bapak/Ibu berkenan menjadwalkan waktu untuk berdiskusi lebih lanjut?
Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu. Saya menunggu konfirmasi selanjutnya.
Hormat saya,
[Nama Mahasiswa]
- Jaga Sikap Saat Bertemu Langsung
Saat bertemu langsung dengan dosen, baik di dalam maupun di luar kelas, selalu jaga sikap yang sopan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Dengarkan dengan baik saat dosen berbicara
- Jangan memotong pembicaraan
- Gunakan gestur tubuh yang sopan (misalnya, tidak menyandarkan tubuh secara berlebihan saat duduk)
- Hindari terlalu banyak menggunakan ponsel saat berbicara dengan dosen
- Jika ingin bertanya, angkat tangan terlebih dahulu atau tunggu hingga dosen selesai berbicara.
- Hindari Nada Memaksa atau Menuntut
Dosen adalah akademisi yang memiliki banyak kesibukan, mulai dari mengajar, melakukan penelitian, hingga membimbing mahasiswa lain. Oleh karena itu, saat meminta sesuatu, hindari nada yang terkesan memaksa atau menuntut.
Contoh yang kurang sopan:
“Pak, saya butuh balasan sekarang, tugasnya harus dikumpulkan besok!”
Contoh yang lebih sopan:
“Mohon maaf, Pak. Saya memahami kesibukan Bapak. Jika memungkinkan, saya sangat menghargai jika Bapak dapat memberikan tanggapan sebelum tenggat waktu besok. Terima kasih sebelumnya.”
Dengan nada yang lebih santun, dosen akan lebih berkenan untuk membantu.
Kesimpulan: Bangun Hubungan Akademik yang Baik dengan Etika Komunikasi yang Benar
Berkomunikasi dengan dosen bukan hanya tentang menyampaikan pertanyaan atau meminta bantuan, tetapi juga tentang membangun hubungan akademik yang baik. Dengan menerapkan etika komunikasi yang benar, mahasiswa dapat menunjukkan rasa hormat, profesionalisme, dan keseriusan dalam belajar.
Di Asia e University (AeU), kami mendorong mahasiswa untuk tidak hanya unggul dalam akademik tetapi juga dalam keterampilan komunikasi profesional! Dengan lingkungan pendidikan berbasis digital dan fleksibel, mahasiswa AeU dibekali dengan keterampilan komunikasi yang baik untuk sukses di dunia akademik maupun profesional.
Jadi, yuk mulai terapkan etika komunikasi yang baik dengan dosen dan bangun masa depan yang lebih cerah!
CBN Education sebagai representative resmi AeU di Indonesia siap membantumu meraih pendidikan berkualitas! Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut. 🎓🌍
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut:
Telepon: 0812-2681-0908
Email: commerce@cbnfoundation.id
Website: www.cbnfoundation.id / www.cbneducation.com
Jangan ragu! Perjalanan pendidikan Anda yang penuh inspirasi dimulai dari langkah pertama yang tepat. Ayo, persiapkan masa depan cemerlang Anda bersama CBN Education!
